Blog Archives

Perkembangan ERP bagi UMKM di Indonesia

Hali guys, kembali lagi saya ingin coba mengupas tentang bagaimana perkembangan ERP bagi UMKM di Indonesia khususnya 🙂 , sekaligus tulisan ini dibuat untuk memenuhi nilai Kuis Besar III Enterprise saya. Enjoy Reading! 😀

Melihat judul di atas maka timbul 2 hal yang penting dan wajib diketahui terlebih dahulu sebelum kita masuk ke perkembangannya. Yup..! bener banget sob..ERP dan UMKM/UKM.

Oke, masuk ke pertanyaan pertama, apa sih ERP itu?

  • Menurut Wikipedia sih gini..

artinya adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.

suatu metode untuk perencanaan efektif dan pengendalian sumber daya yang diperlukan untuk mengambil, membuat, mengirim dan menghitung pesanan konsumen pada suatu perusahaan manufaktur, perusahaan distribusi maupun perusahaan jasa.

Nah dari 2 sumber tersebut saya rasa sudah cukup mewakili pengertian dari ERP itu sendiri. 🙂

Lalu, apa itu UMKM/UKM? (Usaha Mikro Kecil dan Menengah / Usaha Kecil dan Menengah)

sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak 200.000.000 tidak termasuk tanah, bangunan dan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri.

  • Sedang menurut Kepres RI no. 99 Tahun 1998 adalah

Kegiatan ekonomi yang rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

Oke..sekarang pasti sudah mempunyai gambaran mengenai ERP dan UMKM bukan?

Sekarang mari kita lihat perkembangan ERP pada UMKM di Indonesia..

Pada tahun 2003, persentase jumlah UMKM sebesar 99,9 % dari seluruh unit usaha, yang terdiri dari usaha menengah sebanyak 62,0 ribu unit usaha dan jumlah usaha kecil sebanyak 42,3 juta unit usaha yang sebagian terbesarnya berupa usaha skala mikro. UMKM telah menyerap lebih dari 79,0 juta tenaga kerja atau 99,5 % dari jumlah tenaga kerja pada tahun 2004 jumlah UKM diperkirakan telah melampaui 44 juta unit. Jumlah tenaga kerja ini meningkat rata-rata sebesar 3,10 % per tahunnya dari posisi tahun 2000.

Saat ini pengembangan dari usaha mikro ke usaha kecil 12 % peningkatannya, sebaliknya usaha kecil ke menengah sebesar 4 %. Dikatakannya,  usaha mikro saat ini ada 52,1 juta unit dari total 52,76 juta unit usaha yang terdiri dari kecil dan menengah serta berskala besar di Indonesia. (http://www.alumniits.com).

“Untuk bisnis berskala menengah dan kecil, pengguna SAP Business One Starter > 200 pelanggan sampai saat ini,” kata Manajer Pemasaran SAP Indonesia, Jessica Schwarze. Program yang diluncurkan pada Oktober 2011 lalu adalah SAP Business One Starter yang menawarkan software untuk pengelolaan keuangan dasar, pembelian, penjualan, manajemen hubungan pelanggan dan fungsi pendataan. Semua fitur tersebut sudah disesuaikan dengan default kebutuhan umum para UKM, dan jika membutuhkan fitur tambahan, mereka dapat meng-upgrade nya secara gratis! Program atau software SAP Business One Starter ini sengaja diluncurkan untuk merangkul semua UKM di Indonesia yang ingin mulai berpindah dari manual solution way kepada integrated system way. Untuk harganya memang tergolong cukup mahal yaitu sekitar 300 juta an (*dalam rupiah).

Salah satu BUMN yang concern terhadap pengembangan KUKM adalah PT Telekomunikasi Indonesia, tbk dengan dibentuknya Divisi Business Service (DBS) yang khusus mengelola segmen ini. Dalam visi dan misinya, melalui DBS, Telkom berkeinginan untuk membantu meningkatkan kompetensi, daya saing dan pemberdayaan Small Medium Enterprise di Indoensia melalui solusi ICT sebagai Business Enabler SME. Telkom dalam hal ini sebagai perusahaan ICT terbesar di Indonesia mencoba untuk “merangkul” dunia ini, dengan menyajikan layanan-layanan berbasis ICT untuk KUKM. Sudah lebih dari 100 UKM yang menggunakan layanan ERP yang diluncurkan pada Juli 2010 lalu. Paket yang ditawarkan kepada Telkom kepada UKM yaitu paket standar dan paket premium.

Untuk paket standar, pihak UKM cukup membayar Rp 265 ribu/bulan untuk bisa menikmati layanan ERP full modules bagi tiga user dan akses Internet Speedy. Adapun untuk paket premium, biaya langganannya Rp 365 ribu/bulan, dengan layanan: ERP full modules untuk 6 user, Speedy, plus fitur monitoring sales (penjualan terakhir, per jam tertentu, kemarin, minggu lalu, bulan lalu dan tahun lalu) dan stok (stok terakhir, per produk, cabang, supplier) melalui ponsel. Adapun kapasitas bandwidth yang ditawarkan adalah 384 kbps unlimited. Gimana? Cukup murah kan dibanding SAP B1? Tetapi memang lebih sederhana dari segi fitur-fiturnya. Tergantung kebutuhan dan pilihan anda juga sih..:D Atau harga di atas masih tergolong mahal untuk UKM anda???

Manfaat yang Dirasakan UKM dengan adanya SAP :

  • Harga terjangkau
  • Implementasinya tidak butuh waktu lama
  • Data transaksi lebih tersusun dan rapi
  • Tersedianya fasilitas pasar interaktif via Internet (marketplace)
  • Pemilik usaha bisa melihat laporan secara online, bahkan memantau cukup lewat ponsel
  • Memudahkan penambahan item barang yang dijual
  • Memudahkan melihat laporan penjualan dan stok
  • Meminimalkan manual report, sehingga laporan lebih aktual dan valid (http://swa.co.id/technology/ukm-pun-pantas-pakai-erp)

Jangan kuatir sob, jurus pamungkas adalah..siapa bilang Implementasi ERP gak ada yang GRATISAN?? 😀 Ada kok, opensource buat ERP..antara lain Compiere, Adempiere, Openbravo,  TinyERP dll. Untuk pengertian dan penjelasan lebih lanjut dari contoh opensource di atas bisa klik disini 🙂

Dan ini ada satu contoh studi kasus yang menerapkan implementasi ERP pada UKM Silahkan dilihat disini

Oke..berarti kesimpulannya adalah, perkembangan ERP di Indonesia saat ini cukup pesat mulai tahun 2001 hingga sekarang. Masa depan para UKM di Indonesia akan cemerlang bila beralih ke sistem erp tersebut. 😀 So, jika anda memiliki UKM dan belum mencoba menggunakan SAP untuk proses bisnis usaha anda, segeralah mencoba! 😀 Cieeeileh..jadi promosi. 😛
Nah, kalau gitu sekian dulu aja yah update kali ini..Be Right Back! 😉
Leave some comments or vote..Thanks.

Sumber :

http://jakarta.indonetwork.co.id/PT_Inti_Data_Utama/3529810/sap-business-one.htm

http://chinmi.wordpress.com/2007/07/30/opensource-erp-pilih-mana-compiere-adempiere-openbravo-atau-tinyerp/

http://swa.co.id/technology/ukm-pun-pantas-pakai-erp

http://tekno.kompas.com/read/2011/05/10/20314838/SAP.Targetkan.Tumbuh.40.Persen.di.Sektor.UKM

http://www.antaranews.com/berita/280813/paket-starter-sap-business-one-aplikasi-wajib-ukm-pemula

http://www.alumniits.com/enterpreneurship/583-toko-terobosan-baru-untuk-erp-ukm.html

share

Poster PO (Leadership, Negotiate, Conflict)

Nama Anggota Kelompok :

Awalin Yudhana

Kresnata

Victor Daud

Penjelasan :

Poster di atas menggambarkan seorang pemimpin pasti mempunyai kendala dalam menjalankankan tugasnya,mulai dari konflik-konflik kecil sampai dari konflik yang besar dan sulit di selesaikan.Oleh karena itu seorang pemimpin harus mempunyai sikap-sikap pemimpin yang kami sebut CLEAR.

Penjelasan dari kata CLEAR! yang tertera pada poster diatas:

  • Capacity : Seorang pemimpin harus mempunyai kapasitas sebagai seorang pemimpin. Dia bisa memimpin dan mengarahkan para anggotanya.
  • Loyalty   : Seorang pemimpin juga harus mempunyai kesetiaan terhadap pekerjaannya dan kepada bawahannya. Seorang pemimpin yang mempunyai loyalitas terhadap pekerjaannya pasti akan mendapatkan balasan dari para anggotanya juga.
  • Empathy : Pemimpin yang baik pasti memiliki rasa empati. Maksudnya disini dapat ditujukan kepada para anggota yang sedang mengalami permasalahan. Empati disini lebih bersifat peduli, ikut membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di antara anggota-anggotanya.
  • Attitude  : Tingkah laku dan perbuatan seorang pemimpin sangatlah dilihat oleh anggotanya. Seorang pemimpin yang baik tentu memiliki sifat memimpin dengan baik pula.
  • Responsive : Responsif terhadap keadaan yang ada. Seorang pemimpin harus bisa menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitarnya. Dalam menghadapi konflik para anggotanya seorang pemimpin diminta untuk menjadi responsif dan dapat memberikan solusi yang terbaik bagi para anggotanya.