Material Requirement Planning – Warehouse and Stock Management.

Warehouse merupakan media tempat penyimpanan barang baik raw material maupun finish good. Umumnya warehouse pada perusahaan manufaktur terdapat lebih dari 1 tempat. Contohnya adalah satu tempat untuk menyimpan bahan baku dan tempat yang lain digunakan untuk menyimpan barang jadi (finish good). Warehouse dalam dunia manufaktur dan hubungannya dengan sitem ERP dapat disebut juga dengan istilah locations. Stok terdiri dari 3 yaitu: stock free, stock production, stock movement. Stock free merupakan stok barang jadi pada gudang yang belum dipesan oleh siapapun. Stock production merupakan stok barang jadi pada gudang yang telah dipesan oleh customer, dan stock movement adalah stok yang sedang atau akan datang dan masuk ke gudang kita, biasanya dari supplier. Ada juga penjelasan versi lain mengenai jenis-jenis stok adalah sebagai berikut.

  1. Physical Location. Physical location mewakili tempat penyimpanan stok/gudang dimana stok dikelola.
  2. Partner Location. Partner Location adalah stok yang berada pada customer ataupun supplier. Pencatatan ini dilakukan untuk mengetahui perpindahan stok dari supplier ke gudang serta dari gudang ke customer.
  3. Virtual Location. Virtual Location digunakan untuk perusahaan manufaktur, yaitu untuk mencatat stok yang sedang diproses dari bahan mentah menjadi barang jadi.

Stock Management

  1. Product Type
  • Stockable : produk yang dapat disimpan contohnya: sepeda, kursi, meja, mobil
  • Consumable: produk yang dapat dikonsumsi contohnya: indomie, nestle
  • Service: produk yang berupa jasa. contohnya: tiki jne, fedex.

2.  Procurement Method

  • Make to Stock : Metode pengadaan barang untuk kemudian disimpan menjadi stok yang dapat digunakan sewaktu-waktu
  • Make to Order : Metode pengadaan barang sesuai dengan permintaan yang didapat dari customer

3.   Supplier Method

  • Internal (Produce) : Memproduksi sendiri bahan untuk kemudian diproses menjadi barang jadi
  • External (Buy) : Dapat dengan cara membeli barang jadi dari luar atau dengan cara meminta perusahaan lain membuatnya kemudian dibeli

Double Entry Stock Management Double entry stock management merupakan metode pencatatan stok yang menggunakan metode pencatatan debit kredit seperti pada akuntansi. Hal ini dilakukan untuk lebih mempermudah pengontrolan inventori serta dapat terintegrasi dengan bagian Finance sehingga pergerakan stok dapat tergambarkan dengan jelas. Dalam konsep managemen stok, perpindahaan stok terjadi dengan proses :

  • Penerimaan stok dari supplier
  • Pengiriman stok ke customer
  • Pemrosesan inventori untuk bahan yang hilang
  • Manufaktur

Contoh tampilan double stock entry management pada sistem ERP. Jumlah debit harus = kredit.!

Unit of Measure (UoM)

Secara singkat UoM adalah satuan yang harus disimpan. Semua product bahkan manusia harus memiliki UoM. Konversi UoM juga harus dicatat. Contoh: mengkonversi satuan dari kg –> tonne, cm—->km, dan lain-lain.

Stock & Lead TIme

Stock dibagi menjadi 2 bagian pada umumnya yaitu, real stock dan virtual stock. Real stock adalah stok di gudang yang benar-benar belum ada yang dipesan, sedangkan virtual stock merupakan stok di gudang yang sudah dipesan oleh customer. Lead Time mempengaruhi proses bisnis, karena ada cost di dalamnya.

Secara definisi lead time adalah waktu tunggu. Ada 3 jenis lead time yaitu customer lead time, manufacturing lead time, dan warranty. 1. Customer lead time : waktu tunggu sebuah barang mulai dari pemesanan hingga sampai kepada customer. 2. manufacturing lead time: waktu tunggu suatu barang mulai dari awal produksi hingga selesai diproduksi. 3. warranty : merupakan jaminan (garansi) yang diberikan perusahaan kepada customer. Biasanya satuannya adalah tahun.

——————————————————–&&&&&&&&&&&&&————————————————————–

About tugasportofolio

nothing special..

Posted on 24/09/2014, in berkas tugas and tagged , , , , , . Bookmark the permalink. Leave a comment.

Leave a comment